Bab 02
Setelah dari pasar malam beberapa hari yang lalu itu, Athael kini sedang berhadapan langsung dengan ujian akhir di sekolahnya.
Dan seperti biasa ia mendapatkan nilai sempurna di beberapa pelajaran yang diminatinya. Seperti matematika bahasa, seni dan sejarah.
Ngomong-ngomong soal sejarah, dunia tempat kehidupan keduanya ini adalah dunia yang biasanya hanya bisa ia baca di novel kesayangannya dulu saat ia hidup sebagai jihan.
Dunia ini di sebut dengan dunia ABO dimana adanya second gender yaitu gender kedua selain Pria dan wanita.
- Alpha = Biasanya lebih unggul dari second gender lainnya. Mempunyai paras, kekuatan, IQ dan EQ di atas rata-rata manusia. Populasinya terhitung sedikit karena hanya 20% dari keseluruhan populasi manusia. Alpha mempunyai daya saing yang tinggi terhadap sesama Alpha. Alpha mempunyai Feromone. Pasangan Alpha kebanyakan adalah Omega karena hanya omega yang bisa dibuahi oleh Alpha. Alpha dewasa akan mengalami masa kawin yang biasa di sebut rut setiap 6bulan sekali. Tapi, Alpha juga bisa rut saat terpikat aroma feromone omega yang sedang heat.
- Beta = Tidak jauh berbeda dengan manusia biasa. Tidak bisa di buahi oleh Alpha maupun membuahi Omega. Memiliki tingkat populasi terbanyak, sekitar 70% dari keseluruhan populasi manusia. Tidak memiliki Feromone dan tidak terpengaruh olehnya. Beta hanya manusia biasa.
- Omega = Populasi paling langka karena hanya 10% dari keseluruhan populasi manusia. Hanya bisa dibuahi oleh Alpha. Makhluk yang di anggap paling lemah dan rapuh dari pada beta. Tingakatan paling bawah dari semua second gender yang ada. Mempunyai Feromone yang manis. Sering dijadikan bahan pemuas nafsu para Alpha. Omega dewasa akan memasuki masa kawin yang di sebut heat setiap 3bulan sekali. Tapi, Omega juga bisa heat saat mencium aroma feromone omega lain yang sedang heat atau Alpha yang tengah rut.
Alpha dan Omega juga terbagi lagi menjadi 3 :
- Dominan
- Biasa
- Resesif
Nathan, papanya adalah seorang omega. Athael mengetahui hal itu bukan dari sang papa, Nathan. Tapi, dari seorang ibu yang bergosip saat melihat papanya menjemputnya di tempat penitipan anak dulu.
Athael yang berjiwa jihan, sedikitnya tau jika hal itu di sembunyikan darinya maka sang papa benar-benar belum menginginkan ia mengetahuinya.
Setelah semua hal yang di lakukan Nathan untuknya, Athael (Jihan) merasa jika ia mengungkit apapun itu tentang hal yang tidak diberitahukan oleh Nathan, maka ia akan melukai perasaan papanya.
Cukup sekali ia melihat papa nya menangis dengan pilu, saat dimana ia berumur 5 tahun saat dimana ia dilarikan kerumah sakit.
Back to story.
Sring~~
"Kak.. papa dimana?" Tanya Athael kepada barista di cafe papanya itu.
"Di ruangannya, el" balas Barista yang di panggil kak oleh athael itu.
"Oke, makasih kak.." jawab nya sembari berjalan menuju ruangan sang papa.
~tok ~tok
Athael mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Masuk" ucap Nathan di dalam.
Clek
Setelah mendengar suara Nathan memberinya izin untuk masuk, ia pun membuka pintu dan masuk kedalam ruangan.
"Pa.." Ucap Athael
"Lohh, el.. sekolah nya udah pulang? Kenapa gak pulang langsung ke rumah?"
"Satu-satu papa..." Ucap Athael.
"Iya-iya.. Jadi?" Tanya Nathan lagi.
"Ujian terakhir sekolah udah selesai, pa.. dan alasan el kesini mau minta izin ke papa" jelas athael.
"Ngapain berdiri di sana, sini duduk papa udah selesai kok. Mau minta izin apa?" Ajak dan Tanya Nathan.
Athael menurut dan duduk di sofa tepat di samping Nathan.
"Izin.. ini pa" ucap athael.
Setelah duduk ia memberikan kertas yang tadi berada di tangannya kepada Nathan sang papa.
"Loh.. kamu dapet beasiswa full selama 3 tahun?" Tanya Nathan kaget.
"I-iya pa.." jawab athael
"Bagus dong.. terus apa nya yang minta izin?" Tanya Nathan lagi.
"Tempat sekolahnya pa.. kalo baca tuh sampe selesai dong, paa...." jawab athael dengan sedikit kesal.
'Huh.. udah deg-deg an juga, malah jadi kesel kayak gini' gerutu athael dalem hati.
Mendengar itu, Nathan melanjutkan membaca kertas yang di pegang nya.
"Ibukota.." gumam Nathan.
"Papa, gak setuju" ucapnya.
"Kok gitu... tadi kata papa bagus el dapet beasiswa full" Protes Athael.
"Tapi, itu di ibukota athael. Kalo masih di daerah sini sih papa setuju-setuju aja" jawab nathan.
"Tuhkan.. pasti begitu. Papa kenapa sih dari dulu setiap el mau ke luar kota padahal dulu juga cuma study tore selalu aja gak boleh. Papa tau gak sih di sini tuh el gak punya temen, orang-orang disini ngejauhin el gara-gara el beda kayak kebanyakan orang sini. Papa egois, papa cuma mentingin diri papa sendiri. El benci, papa!" Teriak athael dan berlari keluar.
"Athael! Tunggu! Dengerin papa dulu!"
Nathan mencoba mengejar athael, tapi lari athael yang terlalu cepat untuk di kejar.
"Apa aku terlalu mengekangnya?" Tanya Nathan entah kepada siapa.
"Hah... biarlah, mungkin ia butuh waktu untuk menyendiri" gumam Nathan lagi.
"Dim, bisa tolong bantu saya mencari athael?" Tanya Nathan kepada barista di cafenya.
"Di sini biar saya yang urus" ucapnya lagi.
"Baik, bos" balas dimas, barista di cafe Nathan.
"Oh iya, jika sudah ketemu jangan langsung di paksa anaknya, dia lagi marah sama saya jadi turuti saja apapun yang dia mau nanti saya ganti" ucap Nathan lagi.
"Baik, bos" balas dimas.
"Maaf.. maafkan papa el.. papa hanya gak mau kamu ketemu sama dia nanti.." gumam Nathan.